Selamat datang di DDI : Serial Petualangan Wako yang ke-4. Karena sudah menjelang tahun baru pasti identik dengan berwisata. Yops, halan-halan. Tidak hanya kalian yang halan2 tapi Wako dan teman-teman pun juga. Btw, kalo kalian sedang berwisata pada beberapa hari ini jangan lupa ya mengikuti protokol kesehatan sekaligus menjaga etika berwisata dan tidak merusak lingkungan, sama seperti Wako dan teman-teman lakukan.. yeayyy
Okey, sebelum lanjut, buat kalian yang masih belum membaca DDI seri sebelumnya bisa klik di link berikut :
Serial Petualangan Wako #1 : Laut Sampah Ibukota
Serial Petualangan Wako #2 : Kembalikan Mangrove ku !
Serial Petualangan Wako #3 : Wako dan Para Nelayan
Okay kita langsung saja ke alur cerita..
Enjoy ~!
--------------------------------------------------------------------------
Selama setahun penuh Wako dan Geo bekerja sebagai nelayan, kini mereka
memutuskan untuk berlibur. Kali ini mereka mengajak Kiara. Mereka berencana
untuk berlibur ke pantai di Pulau Berlian. Pulau Berlian terkenal sebagai pulau
yang sering dikunjungi wisatawan karena keindahan pantai dan bawah airnya.
Letaknya tidak jauh dari pulau tempat mereka tinggal, hanya sekitar 15 menit
dari situ.
Kiara : Ayoo Wako !! Geoo ! hari
sudah hampir siang.
Geo : Sebentar, hey, dimana
snorkel ku?
Wako : Coba cari di meja tamu,
sepertinya kamu menaruhnya disitu
Kiara : Hey Ayoo !
Geo : Iyaaa iyaaa aku sudah
siapa ?
Wako : Apakah ada barang yang
ketinggalan ?
Geo : Sepertinya sudah cukup
Wako : yukk !!
Selama perjalanan mereka bercerita pengalaman wako dan geo selama menjadi
nelayan di Pulau Angin. Mereka juga cerita kalau mereka mendapatkan rekomendasi
untuk berlibur di Pulau Berlian dari nelayan-nelayan disana.
Kiara : Ya, aku sempat mendengar
cerita dari ibu juga katanya ia pernah berlibur ke Pulau Berlian juga
dan pantainya sangat indah sekali.
Wako : Ku dengar, snorklingan di
perairan kurang dari 2 meter sudah terdapat terumbu karang yang
Cantik
Geo : Benarkah ?? Wah aku sudah
tidak sabar lagi,, pokoknya kita sampai sana harus langsung
nyemplung ya !
Tidak terasa, mereka akhirnya sampai di dermaga Tenggara Pulau Berlian.
Pulau Berlian ternyata termasuk pulau yang cukup luas. Selain itu, saat ini
sedang musim liburan dan banyak sekali wisatawan dari luar pulau yang
berkunjung. Orang-orang tampak berlalu lalang, dari anak-anak hingga orang
dewasa. Mereka tampak bahagia bisa berlibur di Pulau itu
Wako : Hmm.. ayo kita lihat peta...
tempat snorkeling ada di Utara, kalau dilihat-lihat, jika ingin snorklingan di
pantai kita harus berjalan dari tempat kita berada lalu mengitari Pulau hingga
sampai diutara Pulau Berlian.
Kiara : Wah kalo bisa kita mampir
juga di toko cendramata, letaknya tidak jauh dari Pantai.
Geo : Okay
Karena pulaunya cukup luas, mereka menyewa sepeda untuk bisa mencapai
tempat snorkling, kira-kira membutuhkan waktu sekitar 5 menit ke arah Utara
menggunakan sepeda. Selama perjalanan mereka sambil melihat-lihat sekitar pantai.
Ada yang tidak beres.. banyak sampah berserakan dimana-mana. Padahal jika
dilihat-lihat, terdapat tempat sampah tidak jauh dari sana.
Geo : Hey mengapa kamu berhenti
wako ?
Wako : Aku heran kenapa ada orang
yang buang sampah sembarangan sedangkan tempat sampahnya
telah disedikan. *sambil memunguti sampah lalu membuangnya
ke tempat sampah
Kiara : Hmm, memang masih banyak
wisawatan yang tidak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan
ketika berkunjung
Lalu mereka melanjutkan lagi bersepeda hingga sampai di spot snorkling.
Betapa terkejutnya mereka karena spot snorklingan tersebut ramai sekali dengan
wisatawan dan sangat tidak teratur. Ada yang sedang snorklingan, ada yang
sedang bersantai di atas pelambung, ada yang berenang-berenang, hingga
foto-foto. Airnya menjadi keruh karena pasir-pasir diatas terangkat akibat
banyaknya aktivitas di tempat itu.
Kiara : apakah kalian yakin ingin
tetap snorklingan ?
Geo : Hmm. Mau gimana lagi, kita
sudah sampai sini.
Mereka pun tetap melanjutnya snorklingan, sayang sekali.. terumbu karang
yang diidamkan oleh mereka ternyata sudah tidak seindah seperti yang
diceritakan. Banyak terumbu karang yang patah bahkan mati. Hanya beberapa jenis
yang masih berwarna dan sehat, namun sisanya tampak rusak. Lalu. Wako melihat
salah satu wisatawan sedang menginjak terumbu karang besar untuk dijadikan
pijakan. Lalu dibawahnya, terdapat temannya yang sedang mengukir nama di
terumbu karang. Wako tidak tahan melihat sikap wisatawan tersebut.
Wako : Hey, sebaiknya kau tidak
melakukan itu, terumbu karangnya akan rusak
Wisatawan : Tenang saja, terumbu karangnya bakal tumbuh lagi kok
Geo : Apa kau tahu ? terumbu
karang membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh. 1 cm untuk 1
tahun. Jika kamu melakukan itu, tidak hanya akan
merusak karang, tetapi juga menyebabkan
kematian secara permanen
Kiara : Ya, selain itu terumbu
karang yang sedang mengalami gangguan akan membutuhkan waktu
pemulihan yang cukup lama, dan itu bergantung
dengan kondisi perairannya.
Wisatawan : Wah maaf, saya baru tahu. Saya kira ini mengasyikan tanpa tahu
dampak yang akan terjadi.
Lalu apa yang harus saya lakukan ?
Wako : ya, banyak sekali aktivitas yang tidak
mencerminkan perilaku sadar akan lingkungan ketika
berwisata seperti membuang sampah sembarangan,
merusak fasilitas wisata, dan beberapa yang
kita lihat tadi seperti menginjak terumbu karang
dan vandalisme
Geo : Yap, pengadaan pariwisata itu tidak salah. Karena pariwisata
bisa bermanfaat untuk meningkatkan devisa negara. Selain itu, bisa menjadi daya
tarik bagi orang-orang
Kiara : Hal tersebut lah yang
harus kita jaga. Keindahan alam yang menjadi daya tarik bagi orang-orang.
cara nya cukup mudah, yaitu mematuhi peraturan
yang telah diterapkan oleh pihak pariwisata seperti
tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak fasilitas pariwisata.
Wako : Menikmati objek wisata itu
boleh, namun tetap harus menjaga etika ya, agar keindahan objek
pariwisata dapat terus terjaga hingga dimasa yang
akan datang.
Wisatawan itu meminta maaf atas perbuatannya. Lalu untuk menebus
kesalahannya, ia mencoba untuk menjadi relawan beach clean up di Pulau Berlian. Wako, Geo dan Kiara dengan senang
hati ikut serta bersama wisatawan tersebut. Kemudian, mereka beranjak dari spot
lalu memulai bersih-bersih pantai dengan mengambil sampah di sekitaran Pulau.
Ternyata banyak juga wisatawan yang ikut membantu. Semuanya terasa menyenangkan
jika kita berwisata tanpa merusak.
Pesan moral
Menikmati indahnya objek wisata tanpa merusak itu keren ! menjaga sekaligus
melestarikan objek wisata sehingga objek tersebut dapat dinikmati tidak hanya
hari ini, namun hingga dimasa yang akan datang.
#To Be Continue
Dan selamat tahun baru J
Comments
Post a Comment