Skip to main content

Dongeng Digital Indonesia (DDI) : Serial Petualangan Wako #2 : Kembalikan mangrove ku !

Selamat datang di DDI : Serial Petualangan Wako #2 : Kembalikan mangrove ku !

karena dongeng ini merupakan serial, jadi disarankan kalian membaca terlebih dahulu yaa serial sebelumnya. Untuk Serial Petualangan Wako #1 dapat kalian akses disini !

Enjoy ~ !!

-------------------------------------------------------

Serial Petualangan Wako #2

Wako melepas rindu dengan keluarganya. Rasanya seperti sudah lama sekali.

                Ayah wako          : “Aku sangat merindukan mu nak..”

                Wako                    : “maafkan aku ayah.. tenang saja, aku baik-baik saja. Aku bertemu dengan

orang-orang baru di kota”

Wako menceritakan perjalanannya selama ini, apa yang ia hadapi, dan orang-orang yang ia temui di kota. Ayahnya cukup terkejut sekaligus bersyukur bisa melihat anaknya lagi. Mereka berjalan kerumah, disana wako bertemu dengan ibu dan adik-adiknya. Senang sekali rasanya bisa dirumah...

Malam itu... wako sedang berbaring dikamar yang sudah ia rindukan. Suasana angin malam masuk melalui jendela kamarnya. Aroma air asin dan suara ombak yang terdengar dari kejauhan. Dari jendelanya, ia melihat bintang-bintang yang tampak begitu terang. Mengingat kembali kejadian di ibukota..tanpa tersadar... ia tertidur...

Dalam kegelapan pejaman matanya... ia merasa seperti sedang berputar..apaa ini !!! Akuuu tidak bisa bergerak !! semakin lama ia jatuh.. jatuh... diujung sana, tampak cahaya terang, semakin dekat hingga menyilaukan.... hingga wako melewati cahaya tersebut dan terjatuh di pasir yang empuk. Sampailah ia kesuatu tempat yang asing...

Masih cukup berat bagi wako untuk bisa berdiri, ia memegang kepalanya yang sedikit terbentur.. dan berusaha sadar sedang apa yang terjadi... saat itu juga, ia berhadapan dengan sesosok perempuan berwajah manusia namun bersirip. Wajahnya rupawan dengan helaian rambut yang mengkilau di hiasi dengan mahkota yang tampak bercahaya.

                Ratu                       : “ Perkenalkan, aku adalah Ratu dari lautan Indonesia, .. mungkin kau pernah

mendengar suara ku ketika kau tenggelam, Wako”

                Wako                    : “ Jadi itu adalah anda, Ratu”

                Ratu                       : “Ya seperti itu.. kami membutuhkan bantuan mu”

                Wako                    : “ Apa yang bisa kulakukan ?”

                Ratu                       : “ Lautan Indonesia merupakan rumah bagi hewan dan tumbuhan laut. Namun,

manusia sering kali lupa bahwa perbuatannya membawa malapetaka. Kami mendapat kabar bahwa mangrove di salah satu pantai Indonesia ditebang untuk dibangun suatu bangunan. Jika tidak segera dihentikan maka akan terjadi pengikisan pantai dan akan berbahaya bagi mereka”

                Wako                    : “ bagaimana aku bisa kesana ?”

                Ratu                       : “Pejamkan matamu, lalu bukalah secara perlahan”

Wako pun menuruti apa yang dikatakan Ratu. Ia mencoba menutup matanya. Lalu membuka kembali secara perlahan. Ajaibnya, ketika ia membuka mata, ia sudah berada di suatu tempat yang ramai dengan orang-orang. Mereka mengangkut ikan-ikan segar . ada pula yang sedang menata dagangannya. Ya, tampaknya Wako sedang di pasar

Ia mengingat kembali apa yang dikatakan Ratu. Ia segera berkeliling untuk mencari mangrove. Ketika ia berlari, ia diberhentikan oleh seseorang.

                Asing     : “Kamu seperti nya bukan orang sini ya?”

                Wako    : “Bagaimana kamu tau ?”

                Asing     : “ini pulau yang kecil, semua orang di pulau ini kenal dengan penduduknya”

                Wako    : “hehe, yaaa aku berasal dari pulau kecil yang berada di utara ibukota. Namaku Wako”

                Asing     : “hai Wako,aku Juni. Salam kenal”

Wako memberitahu alasan ia ke pulau ini. Juni pun menceritakan bahwa pulau ini dahulunya memiliki mangrove yang banyak. Bahkan pulau ini terkenal dengan sumberdaya mangrovenya yang tinggi. namun, sejak pulau ini mulai berkembang dan penduduknya semakin banyak, mangove di pulau ini kerap ditebang. Tidak terasa mereka sampai dikawasan mangrove. Sayangnya, disaat itu juga ia melihat mangrove itu sedang ditebangi.

                Ia masih tidak setuju dengan bapak tua itu karena harus mengorbankan mangrove. Selama diperjalanan, Wako melihat ternyata selain di tebang, kayu dari mangrove tersebut juga dijual. Wako merasa sedih melihat hal ini, meskipun memang mangrove memiliki manfaat perekonomian tetapi jika terus diambil tanpa dibarengi dengan pelestarian lagi maka keberadaan mangrove akan semakin sedikit bahkan habis.

                Wako    : “Hey.. gimana kalo kita ajak masyarakat untuk nanam mangrove?”

                Juni        : “bagaimana caranya ?”

Wako berbisik kepada Juni...

                Juni        : “Okee ..”

 

Keesokan harinya, Wako dan Juni pergi kerumah kepala desa. Disana ia bertemu dengan Pak Joko. Mereka berbicara mengenai rencana mereka untuk menanam mangrove. Dan senangnya, pak Joko menyetujui rencana tersebut. lalu mereka bertiga pergi ke pos siskamling, membunyikan ketokan tanda untuk berkumpul.

                Pak Joko : “Selamat siang wahai warga yang saya cintai, saya baru saja ditemui oleh 2 pemuda yang cinta denga lingkungan dan sadar bahwa kita sudah cukup kelewatan dalam memanfaatkan sumberdaya pulau ini . para pemuda ini mengajak kita untuk menanam mangrove kembali agar kita dapat merebut kembali title pulau kita sebagai sumberdaya mangrove. Apakah warga-wargaku ingin berpartisipasi ?”

                Warga   : “Ayooo kita rebut kembali...Ayooo ayooo “

                Pak tua : “Tungguu duluu.. justru karena kita memiliki mangrove yang banyak, maka harus kita

manfaatkan untuk dijual ke kota.. kayunyaa kah, ikannya kah, semuanya.. itu kan yg bikin

duit kita terus bertambah.. kalau kita berhenti maka kita dapet uang dari mana ?”

                Warga   : “Iyaa juga sih...iyaa gimana yaaa’

                Wako    : “maka dari ituu, saya paham betul bahwa bapak ibu sekalian memang sangat

membutuhkan mangrove ini, untuk bisa kita gunakan secara berkelanjutan, maka kita

harus lestarikan juga sekaligus mengatur pemanfaatannya”

                Pak Joko : “tepat sekali yang dibicarakan nak Wako”

                Warga   : “hmmm....” warga terdiam dan mulai merenung..

                Warga   : “Baiklah, ayoooo kita lestarikan... ayoooo !!!”

Melihat respon warga, Wako senang sekali..

Mulai saat itu, warga mulau mengembangkan bibit untuk mangrove dan dilakukan penanaman mangrove di beberapa tempat. Melihat warga pulau ini sangat antusias dalam menanam mangrove..

Setelah penanaman itu, Wako mengucapkan terimakasih kepada warga-warga pulau itu...lalu ia duduk di akar pohon tua dekat pantai. Ia perlahan menutup matanya, lalu membuka kembali matanya. Alangkah terkejut ketika ia membuka matanya.

                Ratu       : “Selamat Wako, kamu berhasil melakukannya”

                Wako    : “Bagaimana aku bisa sampai disini Ratu ?”

                Ratu       : “Aku mempunyai cara tersendiri..hihihi.. Terimakasih Wako, berkat kau kini,, mangrove di pulau tersebut kembali lestari.. sekarang bangunlah...”

Seketika pandangan Wako menjadi gelap. Ia berusaha membuka matanya dan melihat langit-langit kayu. Terik matahari menyinari ruangan itu, udara mulai terasa panas namun sejuk dengan angin pantai. Suara burung laut terdengar dari kejauhan.

                Ibu Wako : “Wako... sudah pagi... “

 

To be continue...

------------------------



 


Comments

Popular posts from this blog

#3 Diver corner : Macrobenthos identification methods

Pengambilan data makrobentos Hello gaess, welcome back to ma blogg uhuyyyy Oke udah lama gua gak nge post lagi di blog hehe.. jadi untuk post kali ini gua bakal membahas mengenai metode pengambilan data makrobentos. Hah? Makrobentos apaan tuh? Tenang dulu .. kita bakal bahas satu persatu jadi santuy aja ok? Jadi, untuk tutorial selanjutnya gua berencana untuk membuat tutorial yang mengarah ke scientific diver yaitu metode pengambilan data baik itu ikan, karang dan bentos. Nah, karena gua mengambil spesialisasi makrobentos maka untuk metode pertama yang kita bahas adalah makrobentos. Kalau ikan dan karang mungkin kalian udah pada kenal ya, tapi makrobentos itu apa sih? Kalau kita ngomongin makrobentos, mereka adalah hewan-hewan yang hidup didasar perairan baik itu sesil (menempel), merayap atau menguburkan diri mereka di substrat, karang, patahan karang dan bebatuan. Masih belum kebayang hewan-hewannya seperti apa ? coba kita lihat gambar berikut : I

Volunteering di Kaoem Telapak (Maret 2020)

5 Maret 2020 : Evaluasi selanjutnya Jadi untuk kali ini evaluasi untuk postingan-postingan sebelumnya. Mulai dari pewarnaan, font, dan lainnya. Namun untuk bulan ini saya memang sudah jarang mengedit lagi untuk Kaoem, seperti saat ini kaoem sedang sibuk-sibuknya karena ada beberapa konten yang tak sempat disiapkan. Untuk beberapa konten dadakan biasanya mba Mei sendiri yang mengedit *jadi selama ini mba Mei belajar ngedit. Jadi saya hanya mengerjakan beberapa konten sajaaa. Kami juga berdiskusi bakal ada konten video lagi. Video yang kemarin sudah saya buat templatenya ada beberapa revisi dan sudah saya perbaiki. Namun sampai saat ini belum ada konten lagi. Untuk pertemuan sekarang gak terlalu lama. Jadi hanya sekedar ngobrol, trus ngelawakk.. ngobrol ama orang-orang kaoem lainnya hehee.. Selain itu, saya juga ngobrol terkait jadwal saya untuk bulan Maret kedepannya bakal padet. Harusnya April saya ke Pulau, trus KKN, Ekspedisi, LPT, dan Simulasi.. *tapi itu sebelum coronsky meny

Sharing session with my mentor, Yoppy Pieter #6

 Hallooo guysss.. welcome to my blog again :)) Wah sudah masuk sharing session ke 6 ya gak kerasa :')... Jadi setelah ngeupload foto-foto hasil hunting kemarin,, selanjutnya dari mas Yoppy menyeleksi foto-foto yang saya dapatkan sesuai dengan project yang sudah ditentukan. Dari total keseluruhan ada 275 foto yang saya ambil, namun hanya 24 foto yang dipilih mas Yoppy.. Lalu, mas Yoppy menyampaikan bahwa ada beberapa foto lagi yang harus saya ambil diantaranya sebagai berikut : 1. Kehidupan nelayan sehari-hari 2. Cara nelayan ini bersosialisasi 3. Kehidupan nelayan dirumahnya 4. Nelayan ketika sedang makan 5. Nelayan ketika sedang tidur 6. Nelayan ketika bangun tidur 7. Kondisi sungai yang mengalirkan polusi 8. Aktivitas pengupasan kerang Menurut mas yoppy, foto-foto saya masih banyak yang terlalu candid. Foto tersebut masih menunjukkan kalau saya masih menjaga jarak dengan subyek yang saya incar. Ia berpesan kalau saya harus menjadi bagian dari mereka. Saya tidak boleh memandang pr