Skip to main content

Sharing session with my mentor, Yoppy Pieter #3

Halloo..sudah lama tidak berjumpaa di blog yehey

Untuk bulan ini, saya sudah mengajukan storyline awal photostory saya ke mas yoppy. Selama hasil sharing, awalnya saya berencana untuk mengangkat terkait pencemaran yang ada di perairan DKI Jakarta dan pengaruhnya terhadap kerang hijau di sana, namun setelah saya melihat sendiri di lokasi, ternyata banyak kisah yang lebih menarik dibandingkan mengangkat isu yang cukup sensitif juga bagi masyarakatnya.

Selama sharing, baik dengan mas yoppy maupun dengan bang ilyas yang menemani saya di lapang, ternyata masyarakat pesisir Jakarta sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat luar yang tidak tahu apa-apa dengan kondisi yang sebenarnya. Sehingga akhirnya, story yang saya angkat lebih ke masyarakat yang berada di kondisi tersebut, yaitu keluarga Pak De yang sudah lama berkecimpung di dunia kerang hijau selama lebih dari 50 tahun. Anak-anak dan istrinya juga mengikuti jejak suaminya. berikut merupakan storyline dari photostory saya

-----

Photostory

Oleh Silki Anisa Hidayat

 

Indonesia dikenal dengan sumberdaya perairannya yang kaya. Mayoritas masyarakat Indonesia yang hidup di pesisir akan bergantung dengan sumberdaya perairan disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk juga untuk perairan DKI Jakarta yang saat ini sudah tercemar akibat berbagai faktor seperti limbah pabrik, antropogenik, dan reklamasi. Dibalik tercemarnya pesisir DKI Jakarta, masih banyak masyarakat bergantung dan bermata pencaharian sebagai nelayan, salah satunya yaitu nelayan kerang hijau di Cilincing, DKI Jakarta.

Cilincing merupakan wilayah di Utara DKI Jakarta dan sudah lama diakui sebagai kampung bagi nelayan kerang hijau. Ada beberapa tipe nelayan kerang hijau di Cilincing, yaitu nelayan yang mengambil kerang dengan menggunakan kompresor, nelayan budidaya, nelayan yang mengambil di pemecah ombak, dan nelayan yang mengambil di lambung kapal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya populasi nelayan kerang hijau di Cilincing diantaranya karena faktor keberadaan sumberdaya yang masih melimpah, faktor keterbatasan lapangan pekerjaan, faktor keterbatasan pendidikan dan faktor turunan. Project ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang sudah lama berkecimpung dan bertahan dalam dunia kerang hijau di Cilincing, DKI Jakarta.

Keluarga tersebut adalah keluarga Pak De berserta anak dan istrinya. Pak De sendiri sudah berkecimpung di dunia kerang hijau selama lebih dari 50 tahun, lalu diikuti oleh 4 orang anaknya yang membantunya ketika menangkap kerang hijau di perairan ibukota. Kerang-kerang yang sudah ditangkap kemudian sebagian dijual kepengepul dan sebagiannya lagi diolah oleh istrinya, Mak Ci. Kerang hijau tersebut akan di rebus dan dimasak oleh Mak Ci, kemudian ia jajakan di depan rumahnya untuk dijual.

Cerita ini penting diangkat karena menyangkut kearifan lokal dari kehidupan keluarga nelayan kerang hijau di Cilincing. Perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak nelayan yang akhirnya mengikuti jalan orang tuanya. Bukan berarti menjadi nelayan kerang hijau adalah pilihan yang buruk, namun bisa menjadi rekomendasi bagi pihak terkait dalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan masyarakat pesisir yang harusnya pesisir merupakan sumber makanan dan mata pencaharian bagi mereka.

---

Mungkin tambahannya akan ada beberapa data dari luar yang dibutuhkan seperti data demografi dan kualitas perairan *jika dibutuhkan namun msh disharingkan. Karena saya berada di bidang kelautan, jadi diusahakn untuk tetap berkaitan dengan kondisi perairan di sana namun tidak telalu mengangkat, lebih ke kearifan lokalnya saja.. yaa ibaratnya kayak menulis pendahuluan di skripsi lah ya.. perlu ada data pembandingnya seperti itu katanya.

Sebenarnya, dari mas yoppy tidak apa2 jika saya mengangkat kondisi perairan di Jakarta yang tercemar sebagai topik storylinenya, namun memang mungkin akan sensitif dan karena saya juga melihat tidak semua pencemaran yang ada di Jakarta itu salah dari masyarakatnya pesisir ini, namun juka karena disana justru akibat seperti reklamasi, limbah pabrik, dan lainnya yang bahkan jika limbah tersebut mengalir di perairan jakarta akan membahayakan tidak hanya biota-biota yang hidup didalamnya, tetapi juga bagi nelayan kerang hijau yang sedang menyelam untuk mengambil kerang. Memang sebenarnya topik scientific itu tidak selamanya bisa diterima dengan masyarakat sekitarnya, sehingga kita sendiri perlu tau situasi dimana harus menggunakan topik seperti itu.

Foto-foto sudah saya dapatkan disuruh di backup, lalu nanti linknya ditunjukkan ke mas yoppy lagi, sehingga setelah diajukan ke mas yoppy selanjutnya adalah tahap seleksi foto, pengeditan dan penulisan story nya. Meeting selanjutnya sedang saya ajukan untuk beberapa proses penting diatas, saya berencana untuk melakukan meeting bersama mas yoppy sekitar minggu ke-3 Desember karena minggu 1 dan minggu 2 saya sedang penelitian skripsi di Sangiang yeheyyy,  Saya masih harus sering-sering mengikuti keluarga Pak De di Cilincing agar cerita ini bisa berkembang dengan baik. Alhamdulillah, kemarin ketika saya ke Cilincing, keluarga ini sangat open sekali dan sangat menerima saya untuk menulis mengenai mereka. Sehingga hal tersebut lah menurut saya yang perlu diketahui orang-orang diluar sana bahwa orang-orang seperti mereka tidak boleh dipandang sebelah mata saja. Yang terpenting adalah, saya bisa merasakan 1 baskom kerang hijau dari Mak Ci yang enak sekali hehe..

Cukup sekian dari saya, terimakasih ~

Comments

Popular posts from this blog

#3 Diver corner : Macrobenthos identification methods

Pengambilan data makrobentos Hello gaess, welcome back to ma blogg uhuyyyy Oke udah lama gua gak nge post lagi di blog hehe.. jadi untuk post kali ini gua bakal membahas mengenai metode pengambilan data makrobentos. Hah? Makrobentos apaan tuh? Tenang dulu .. kita bakal bahas satu persatu jadi santuy aja ok? Jadi, untuk tutorial selanjutnya gua berencana untuk membuat tutorial yang mengarah ke scientific diver yaitu metode pengambilan data baik itu ikan, karang dan bentos. Nah, karena gua mengambil spesialisasi makrobentos maka untuk metode pertama yang kita bahas adalah makrobentos. Kalau ikan dan karang mungkin kalian udah pada kenal ya, tapi makrobentos itu apa sih? Kalau kita ngomongin makrobentos, mereka adalah hewan-hewan yang hidup didasar perairan baik itu sesil (menempel), merayap atau menguburkan diri mereka di substrat, karang, patahan karang dan bebatuan. Masih belum kebayang hewan-hewannya seperti apa ? coba kita lihat gambar berikut : I

Volunteering di Kaoem Telapak (Maret 2020)

5 Maret 2020 : Evaluasi selanjutnya Jadi untuk kali ini evaluasi untuk postingan-postingan sebelumnya. Mulai dari pewarnaan, font, dan lainnya. Namun untuk bulan ini saya memang sudah jarang mengedit lagi untuk Kaoem, seperti saat ini kaoem sedang sibuk-sibuknya karena ada beberapa konten yang tak sempat disiapkan. Untuk beberapa konten dadakan biasanya mba Mei sendiri yang mengedit *jadi selama ini mba Mei belajar ngedit. Jadi saya hanya mengerjakan beberapa konten sajaaa. Kami juga berdiskusi bakal ada konten video lagi. Video yang kemarin sudah saya buat templatenya ada beberapa revisi dan sudah saya perbaiki. Namun sampai saat ini belum ada konten lagi. Untuk pertemuan sekarang gak terlalu lama. Jadi hanya sekedar ngobrol, trus ngelawakk.. ngobrol ama orang-orang kaoem lainnya hehee.. Selain itu, saya juga ngobrol terkait jadwal saya untuk bulan Maret kedepannya bakal padet. Harusnya April saya ke Pulau, trus KKN, Ekspedisi, LPT, dan Simulasi.. *tapi itu sebelum coronsky meny

Sharing session with my mentor, Yoppy Pieter #6

 Hallooo guysss.. welcome to my blog again :)) Wah sudah masuk sharing session ke 6 ya gak kerasa :')... Jadi setelah ngeupload foto-foto hasil hunting kemarin,, selanjutnya dari mas Yoppy menyeleksi foto-foto yang saya dapatkan sesuai dengan project yang sudah ditentukan. Dari total keseluruhan ada 275 foto yang saya ambil, namun hanya 24 foto yang dipilih mas Yoppy.. Lalu, mas Yoppy menyampaikan bahwa ada beberapa foto lagi yang harus saya ambil diantaranya sebagai berikut : 1. Kehidupan nelayan sehari-hari 2. Cara nelayan ini bersosialisasi 3. Kehidupan nelayan dirumahnya 4. Nelayan ketika sedang makan 5. Nelayan ketika sedang tidur 6. Nelayan ketika bangun tidur 7. Kondisi sungai yang mengalirkan polusi 8. Aktivitas pengupasan kerang Menurut mas yoppy, foto-foto saya masih banyak yang terlalu candid. Foto tersebut masih menunjukkan kalau saya masih menjaga jarak dengan subyek yang saya incar. Ia berpesan kalau saya harus menjadi bagian dari mereka. Saya tidak boleh memandang pr