Halloo..sudah lama tidak berjumpaa di blog yehey
Untuk bulan ini, saya sudah mengajukan storyline awal photostory saya ke mas yoppy. Selama hasil sharing, awalnya saya berencana untuk mengangkat terkait pencemaran yang ada di perairan DKI Jakarta dan pengaruhnya terhadap kerang hijau di sana, namun setelah saya melihat sendiri di lokasi, ternyata banyak kisah yang lebih menarik dibandingkan mengangkat isu yang cukup sensitif juga bagi masyarakatnya.
Selama sharing, baik dengan mas yoppy maupun dengan bang ilyas yang menemani saya di lapang, ternyata masyarakat pesisir Jakarta sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat luar yang tidak tahu apa-apa dengan kondisi yang sebenarnya. Sehingga akhirnya, story yang saya angkat lebih ke masyarakat yang berada di kondisi tersebut, yaitu keluarga Pak De yang sudah lama berkecimpung di dunia kerang hijau selama lebih dari 50 tahun. Anak-anak dan istrinya juga mengikuti jejak suaminya. berikut merupakan storyline dari photostory saya
-----
Photostory
Oleh Silki Anisa Hidayat
Indonesia dikenal dengan sumberdaya perairannya yang kaya. Mayoritas masyarakat
Indonesia yang hidup di pesisir akan bergantung dengan sumberdaya perairan
disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk juga untuk perairan
DKI Jakarta yang saat ini sudah tercemar akibat berbagai faktor seperti limbah
pabrik, antropogenik, dan reklamasi. Dibalik tercemarnya pesisir DKI Jakarta,
masih banyak masyarakat bergantung dan bermata pencaharian sebagai nelayan,
salah satunya yaitu nelayan kerang hijau di Cilincing, DKI Jakarta.
Cilincing merupakan wilayah di Utara DKI Jakarta dan sudah lama diakui
sebagai kampung bagi nelayan kerang hijau. Ada beberapa tipe nelayan kerang
hijau di Cilincing, yaitu nelayan yang mengambil kerang dengan menggunakan
kompresor, nelayan budidaya, nelayan yang mengambil di pemecah ombak, dan
nelayan yang mengambil di lambung kapal. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi banyaknya populasi nelayan kerang hijau di Cilincing diantaranya
karena faktor keberadaan sumberdaya yang masih melimpah, faktor keterbatasan
lapangan pekerjaan, faktor keterbatasan pendidikan dan faktor turunan. Project
ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang sudah lama berkecimpung dan
bertahan dalam dunia kerang hijau di Cilincing, DKI Jakarta.
Keluarga tersebut adalah keluarga Pak De berserta anak dan istrinya. Pak De
sendiri sudah berkecimpung di dunia kerang hijau selama lebih dari 50 tahun,
lalu diikuti oleh 4 orang anaknya yang membantunya ketika menangkap kerang
hijau di perairan ibukota. Kerang-kerang yang sudah ditangkap kemudian sebagian
dijual kepengepul dan sebagiannya lagi diolah oleh istrinya, Mak Ci. Kerang
hijau tersebut akan di rebus dan dimasak oleh Mak Ci, kemudian ia jajakan di
depan rumahnya untuk dijual.
Cerita ini penting diangkat karena menyangkut kearifan lokal dari kehidupan
keluarga nelayan kerang hijau di Cilincing. Perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi anak-anak nelayan yang akhirnya mengikuti jalan orang tuanya.
Bukan berarti menjadi nelayan kerang hijau adalah pilihan yang buruk, namun
bisa menjadi rekomendasi bagi pihak terkait dalam mengatasi kemiskinan dan
kelaparan masyarakat pesisir yang harusnya pesisir merupakan sumber makanan dan
mata pencaharian bagi mereka.
---
Mungkin tambahannya akan ada beberapa data dari luar yang dibutuhkan seperti data demografi dan kualitas perairan *jika dibutuhkan namun msh disharingkan. Karena saya berada di bidang kelautan, jadi diusahakn untuk tetap berkaitan dengan kondisi perairan di sana namun tidak telalu mengangkat, lebih ke kearifan lokalnya saja.. yaa ibaratnya kayak menulis pendahuluan di skripsi lah ya.. perlu ada data pembandingnya seperti itu katanya.
Sebenarnya, dari mas yoppy tidak apa2 jika saya mengangkat kondisi perairan di Jakarta yang tercemar sebagai topik storylinenya, namun memang mungkin akan sensitif dan karena saya juga melihat tidak semua pencemaran yang ada di Jakarta itu salah dari masyarakatnya pesisir ini, namun juka karena disana justru akibat seperti reklamasi, limbah pabrik, dan lainnya yang bahkan jika limbah tersebut mengalir di perairan jakarta akan membahayakan tidak hanya biota-biota yang hidup didalamnya, tetapi juga bagi nelayan kerang hijau yang sedang menyelam untuk mengambil kerang. Memang sebenarnya topik scientific itu tidak selamanya bisa diterima dengan masyarakat sekitarnya, sehingga kita sendiri perlu tau situasi dimana harus menggunakan topik seperti itu.
Foto-foto sudah saya dapatkan disuruh di backup, lalu nanti linknya ditunjukkan ke mas yoppy lagi, sehingga setelah diajukan ke mas yoppy selanjutnya adalah tahap seleksi foto, pengeditan dan penulisan story nya. Meeting selanjutnya sedang saya ajukan untuk beberapa proses penting diatas, saya berencana untuk melakukan meeting bersama mas yoppy sekitar minggu ke-3 Desember karena minggu 1 dan minggu 2 saya sedang penelitian skripsi di Sangiang yeheyyy, Saya masih harus sering-sering mengikuti keluarga Pak De di Cilincing agar cerita ini bisa berkembang dengan baik. Alhamdulillah, kemarin ketika saya ke Cilincing, keluarga ini sangat open sekali dan sangat menerima saya untuk menulis mengenai mereka. Sehingga hal tersebut lah menurut saya yang perlu diketahui orang-orang diluar sana bahwa orang-orang seperti mereka tidak boleh dipandang sebelah mata saja. Yang terpenting adalah, saya bisa merasakan 1 baskom kerang hijau dari Mak Ci yang enak sekali hehe..
Cukup sekian dari saya, terimakasih ~
Comments
Post a Comment