Haloooo guyss.. ketemu lagi dengan sayaa.. kali ini bakal bahas hasil sharing saya dengan bang Rama terkait tugas photostory sayaa... jadi kemarin saya sumpah membuat rancangan photostorynya.. sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah itu saya berjanjian untuk melakukan concall via google meets pada tanggal 25 April 2020. di concall tersebut kita lebih banyak membahas rancangannya photostory saya. ternyata saya pun masih belum memahami teknik pengembangan ceritanya, terutama untuk menemukan masalah. awal mula pembuatan story statement belum mendukung dan belum menarik untuk diceritakan karena saya sendiri saja pun gak tau apa yang ingin saya ceritakan.
Saya pun menyadari hal itu, karena memang saya ternyata masih belum paham dan peka terhadap suatu masalah yang ingin saya ceritakan. jadi gak tersampaikan maksud dari photostory saya itu
melihat saya yang bingung, bang Rama pun memberikan materi mengenai story development, ada urutan teknis bagaimana menyusun sebuah cerita dengan baik. dari situ dijelaskan juga contoh-contohnya bagaimana, atau bagaimana mengangkat masalah dari isu yang sedang terjadi beberapa hari ini..semuanya dimulai dengan pertanyaan, Why, Who, What, How. ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut didapat lanjutlah ke work flownya. Work flow dalam mengembangkan cerita terdiri dari story statement -> sinopsis -> story line -> script. Kalau melihat rancangan saya sebelumnya, saya sudah melompat ke story line, yang seharusnya saya melakukan story statement.
Dari situ saya sudah mulai paham bagaimana mengembangkan story yang baik. bahkan bang rama bilang bahwa teknis seperti ini sudah dasar dan akan dipakai baik itu ketika membuat skripsi, makalah dan lainnya tanpa kita sadari. Selain itu, saya juga mengajukan pertanyaan mengenai tips-tips untuk kritis dan peduli terhadap masalah .. banyak yang bisa kita lakukan, seperti menonton film, membaca buku. menggunakan panca indra dan akal kita dengan baik.
Untuk revisi photostory saya berencana untuk mengambil topik lain. Saya ingin mengambil pandemi COVID-19 sebagai photostory saya.. saat ini saya sedang mengumpulkan masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini, ketika saya sudah menemukan masalah yang cocok saya akan memberikannya langsung ke bang Rama. tujuannya saya ingin momen corona ini benar-benar menjadi sebuah momen yang terlupakan bagi orang-orang hingga dunia.
mungkin untuk sharing dengan bang Rama sudah cukupp... dari saya cukup sekian... Terimakasih :)
---------------------------------------------------------------------------------
Photo story
“Kopi Liong, kopi jaman old
namun masih eksis hingga jaman now”
By Silki Anisa Hidayat
Awalan....
Foto ini menceritakan tentang sebuah kopi
legendaris khas Bogor yang sudah berdiri sejak 1945. Ya, kopi ini adalah kopi
Liong Bulan. Kopi ini di gemari karena harganya yang murah, aromanya harum dan
rasanya enak. Kopi ini di rintis oleh warga Bogor keturunan Tionghoa yaitu
Linardi Jap. Konon katanya, saat perang kemerdekaan tahun 1945, para pejuang
meminum kopi Liong sebelum mereka bertempur ke medan perang.
Ketika saya berusaha mencari informasi mengenai
kopi ini, ada isu yang mengatakan bahwa kopi Liong sudah tutup dan berhenti
berproduksi. Saya pun heran, karena beberapa hari terakhir saya di warkop masih
melihat terdapat kopi Liong disitu. Lalu saya mencari informasi lagi dan
ternyata yang tutup adalah toko kopi Liong yang terdapat di Jalan Pabaton
sebelah Pasar Anyar, Bogor Tengah. Sedangkan Pabrik tempat kopi Liong di
produksi masih dibuka. Pabrik kopi Liong itu sendiri terdapat di Jalan Bintang
Mas, Kelurahan Naggewer, Kecamatan Cibinong , Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pertanyaan-pertanyaan
Ketika isu toko kopi Liong ditutup, banyak yang
merasa kecewa dan terkejut dengan isu tersebut. Bahkan Walikota Bogor pernah
datang ke pabrik kopi Liong untuk memastikan bahwa kebenaran isu tersebut
karena ia mendapat banyak whatsapp dan DM dari penggemar kopi Liong. Reaksi
warga tersebut menunjukkan bahwa penikmat kopi yang kerap disapa Liongers ini
memang banyak. Saking legendarisnya kah ini kopi ?
Sebenarnya, apa sih yang membuat kopi Liong ini
banyak banget penggemarnya. Karena menurut saya sendiri pun tidak hanya sekedar
dari harga dan rasa saja mungkin yaa. Selain itu, apakah kopi Liong memang
cuman ada di Bogor?
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa kopi ini
cuman bisa dinikmatin di Bogor. Mungkinkah di tempat lain terdapat kopi Liong ?
Jika bertanya ke starling di daerah Bogor, bisa
ditanyakan apakah kopi Liong lebih laku dibandingkan kopi lainnya ?
Apa yang membuat Liong menjadi kopi yang berbeda?
Jenis kopinya atau dari pengolahannya atau dari bahan-bahannya ? mungkin ada secret recipe nya ?
Informasi yang mungkin dibutuhkan untuk photo
story ini :
-
Sejarah
kopi liong
-
Cara
produksi kopi liong
-
Kenapa
kopi ini bisa dikatakan kopi legendaris ?
-
Ambil
beberapa survey pendapat orang-orang mengenai kopi liong : warkop, starling,
mahasiswa
-
Wawancara
dengan penggemar kopi Liong, mungkin ada teknik pembuatan kopinya biar pas
-
Saya
sendiri harus nyoba kopi ini, penasaran ama rasanya hehe
Foto-foto yang dibutuhkan
-
Kopi Liongnya
+ yang udah diseduh di cangkir
-
Pabrik
kopi Liong *optional
-
Foto
pendirinya
-
Produksi
di pabrik kopi Liong
-
Orang
minum kopi Liong
-
Orang
nyeduh kopi Liong
Yang harus disiapkan
-
Kamera
-
Kopi
Liongnya + Cangkir
-
Mungkin
bakal butuh model
-
Wishlist foto
-
Skrip
pertanyaan
-
Rancangan
kerangka cerita buat photostory nya
Plan buat kerangka photostorynya
Comingsoon
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah itu saya berjanjian untuk melakukan concall via google meets pada tanggal 25 April 2020. di concall tersebut kita lebih banyak membahas rancangannya photostory saya. ternyata saya pun masih belum memahami teknik pengembangan ceritanya, terutama untuk menemukan masalah. awal mula pembuatan story statement belum mendukung dan belum menarik untuk diceritakan karena saya sendiri saja pun gak tau apa yang ingin saya ceritakan.
Saya pun menyadari hal itu, karena memang saya ternyata masih belum paham dan peka terhadap suatu masalah yang ingin saya ceritakan. jadi gak tersampaikan maksud dari photostory saya itu
melihat saya yang bingung, bang Rama pun memberikan materi mengenai story development, ada urutan teknis bagaimana menyusun sebuah cerita dengan baik. dari situ dijelaskan juga contoh-contohnya bagaimana, atau bagaimana mengangkat masalah dari isu yang sedang terjadi beberapa hari ini..semuanya dimulai dengan pertanyaan, Why, Who, What, How. ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut didapat lanjutlah ke work flownya. Work flow dalam mengembangkan cerita terdiri dari story statement -> sinopsis -> story line -> script. Kalau melihat rancangan saya sebelumnya, saya sudah melompat ke story line, yang seharusnya saya melakukan story statement.
Dari situ saya sudah mulai paham bagaimana mengembangkan story yang baik. bahkan bang rama bilang bahwa teknis seperti ini sudah dasar dan akan dipakai baik itu ketika membuat skripsi, makalah dan lainnya tanpa kita sadari. Selain itu, saya juga mengajukan pertanyaan mengenai tips-tips untuk kritis dan peduli terhadap masalah .. banyak yang bisa kita lakukan, seperti menonton film, membaca buku. menggunakan panca indra dan akal kita dengan baik.
Untuk revisi photostory saya berencana untuk mengambil topik lain. Saya ingin mengambil pandemi COVID-19 sebagai photostory saya.. saat ini saya sedang mengumpulkan masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini, ketika saya sudah menemukan masalah yang cocok saya akan memberikannya langsung ke bang Rama. tujuannya saya ingin momen corona ini benar-benar menjadi sebuah momen yang terlupakan bagi orang-orang hingga dunia.
mungkin untuk sharing dengan bang Rama sudah cukupp... dari saya cukup sekian... Terimakasih :)
Comments
Post a Comment