Skip to main content

Sharing with My Mentor : Photo statement (April 2020)

Haloooo guyss.. ketemu lagi dengan sayaa.. kali ini bakal bahas hasil sharing saya dengan bang Rama terkait tugas photostory sayaa... jadi kemarin saya sumpah membuat rancangan photostorynya.. sebagai berikut :

---------------------------------------------------------------------------------


Photo story
“Kopi Liong, kopi jaman old namun masih eksis hingga jaman now”
By Silki Anisa Hidayat

Awalan....
Foto ini menceritakan tentang sebuah kopi legendaris khas Bogor yang sudah berdiri sejak 1945. Ya, kopi ini adalah kopi Liong Bulan. Kopi ini di gemari karena harganya yang murah, aromanya harum dan rasanya enak. Kopi ini di rintis oleh warga Bogor keturunan Tionghoa yaitu Linardi Jap. Konon katanya, saat perang kemerdekaan tahun 1945, para pejuang meminum kopi Liong sebelum mereka bertempur ke medan perang.
Ketika saya berusaha mencari informasi mengenai kopi ini, ada isu yang mengatakan bahwa kopi Liong sudah tutup dan berhenti berproduksi. Saya pun heran, karena beberapa hari terakhir saya di warkop masih melihat terdapat kopi Liong disitu. Lalu saya mencari informasi lagi dan ternyata yang tutup adalah toko kopi Liong yang terdapat di Jalan Pabaton sebelah Pasar Anyar, Bogor Tengah. Sedangkan Pabrik tempat kopi Liong di produksi masih dibuka. Pabrik kopi Liong itu sendiri terdapat di Jalan Bintang Mas, Kelurahan Naggewer, Kecamatan Cibinong , Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pertanyaan-pertanyaan
Ketika isu toko kopi Liong ditutup, banyak yang merasa kecewa dan terkejut dengan isu tersebut. Bahkan Walikota Bogor pernah datang ke pabrik kopi Liong untuk memastikan bahwa kebenaran isu tersebut karena ia mendapat banyak whatsapp dan DM dari penggemar kopi Liong. Reaksi warga tersebut menunjukkan bahwa penikmat kopi yang kerap disapa Liongers ini memang banyak. Saking legendarisnya kah ini kopi ?
Sebenarnya, apa sih yang membuat kopi Liong ini banyak banget penggemarnya. Karena menurut saya sendiri pun tidak hanya sekedar dari harga dan rasa saja mungkin yaa. Selain itu, apakah kopi Liong memang cuman ada di Bogor?
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa kopi ini cuman bisa dinikmatin di Bogor. Mungkinkah di tempat lain terdapat kopi Liong ?
Jika bertanya ke starling di daerah Bogor, bisa ditanyakan apakah kopi Liong lebih laku dibandingkan kopi lainnya ?
Apa yang membuat Liong menjadi kopi yang berbeda? Jenis kopinya atau dari pengolahannya atau dari bahan-bahannya ? mungkin ada secret recipe nya ?

Informasi yang mungkin dibutuhkan untuk photo story ini :
-          Sejarah kopi liong
-          Cara produksi kopi liong
-          Kenapa kopi ini bisa dikatakan kopi legendaris ?
-          Ambil beberapa survey pendapat orang-orang mengenai kopi liong : warkop, starling, mahasiswa
-          Wawancara dengan penggemar kopi Liong, mungkin ada teknik pembuatan kopinya biar pas
-          Saya sendiri harus nyoba kopi ini, penasaran ama rasanya hehe

Foto-foto yang dibutuhkan
-          Kopi Liongnya + yang udah diseduh di cangkir
-          Pabrik kopi Liong *optional
-          Foto pendirinya
-          Produksi di pabrik kopi Liong
-          Orang minum kopi Liong
-          Orang nyeduh kopi Liong

Yang harus disiapkan
-          Kamera
-          Kopi Liongnya + Cangkir
-          Mungkin bakal butuh model
-          Wishlist foto
-          Skrip pertanyaan
-          Rancangan kerangka cerita buat photostory nya

Plan buat kerangka photostorynya
Comingsoon


----------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah itu saya berjanjian untuk melakukan concall via google meets pada tanggal 25 April 2020. di concall tersebut kita lebih banyak membahas rancangannya photostory saya. ternyata saya pun masih belum memahami teknik pengembangan ceritanya, terutama untuk menemukan masalah. awal mula pembuatan story statement belum mendukung dan belum menarik untuk diceritakan karena saya sendiri saja pun gak tau apa yang ingin saya ceritakan.

Saya pun menyadari hal itu, karena memang saya ternyata masih belum paham dan peka terhadap suatu masalah yang ingin saya ceritakan. jadi gak tersampaikan maksud dari photostory saya itu

melihat saya yang bingung, bang Rama pun memberikan materi mengenai story development, ada urutan teknis bagaimana menyusun sebuah cerita dengan baik. dari situ dijelaskan juga contoh-contohnya bagaimana, atau bagaimana mengangkat masalah dari isu yang sedang terjadi beberapa hari ini..semuanya dimulai dengan pertanyaan, Why, Who, What, How. ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut didapat lanjutlah ke work flownya. Work flow dalam mengembangkan cerita terdiri dari story statement -> sinopsis -> story line -> script. Kalau melihat rancangan saya sebelumnya, saya sudah melompat ke story line, yang seharusnya saya melakukan story statement.

Dari situ saya sudah mulai paham bagaimana mengembangkan story yang baik. bahkan bang rama bilang bahwa teknis seperti ini sudah dasar dan akan dipakai baik itu ketika membuat skripsi, makalah dan lainnya tanpa kita sadari. Selain itu, saya juga mengajukan pertanyaan mengenai tips-tips untuk kritis dan peduli terhadap masalah .. banyak yang bisa kita lakukan, seperti menonton film, membaca buku. menggunakan panca indra dan akal kita dengan baik.

Untuk revisi photostory saya berencana untuk mengambil topik lain. Saya ingin mengambil pandemi COVID-19 sebagai photostory saya.. saat ini saya sedang mengumpulkan masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini, ketika saya sudah menemukan masalah yang cocok saya akan memberikannya langsung ke bang Rama. tujuannya saya ingin momen corona ini benar-benar menjadi sebuah momen yang terlupakan bagi orang-orang hingga dunia.

mungkin untuk sharing dengan bang Rama sudah cukupp... dari saya cukup sekian... Terimakasih :)

Comments

Popular posts from this blog

#3 Diver corner : Macrobenthos identification methods

Pengambilan data makrobentos Hello gaess, welcome back to ma blogg uhuyyyy Oke udah lama gua gak nge post lagi di blog hehe.. jadi untuk post kali ini gua bakal membahas mengenai metode pengambilan data makrobentos. Hah? Makrobentos apaan tuh? Tenang dulu .. kita bakal bahas satu persatu jadi santuy aja ok? Jadi, untuk tutorial selanjutnya gua berencana untuk membuat tutorial yang mengarah ke scientific diver yaitu metode pengambilan data baik itu ikan, karang dan bentos. Nah, karena gua mengambil spesialisasi makrobentos maka untuk metode pertama yang kita bahas adalah makrobentos. Kalau ikan dan karang mungkin kalian udah pada kenal ya, tapi makrobentos itu apa sih? Kalau kita ngomongin makrobentos, mereka adalah hewan-hewan yang hidup didasar perairan baik itu sesil (menempel), merayap atau menguburkan diri mereka di substrat, karang, patahan karang dan bebatuan. Masih belum kebayang hewan-hewannya seperti apa ? coba kita lihat gambar berikut : I...

Kerang Hijau dan Laut Utara Ibukota

Kerang Hijau dan Laut Utara Ibu Kota oleh Silki Anisa Hidayat Pak Ci sedang membawa hasil tangkapan kerang hijaunya ke kapal Hidup menjadi seorang nelayan di negara kepulauan terbesar di dunia bukan menjadi suatu hal yang asing lagi. Mayoritas masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir bekerja sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Indonesia sendiri dikenal memiliki sumberdaya hayati laut yang melimpah. Berbagai macam cara dimanfaatkan masyarakat baik dari perikanan tangkap hingga perikanan budidaya. Pemanfaatan sumberdaya hayati laut oleh masyarakat pesisir tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pelosok. Ditengah hiruk pikuk ibukota, masyarakat yang tinggal di pesisir utara DKI Jakarta pun hingga saat ini masih bertahan hidup bergantung dengan sumberdaya laut Jakarta. Kecamatan Cilincing menjadi salah satu tempat tinggal bagi masyarakat pesisir utara Jakarta. Mayoritas masyarakat di Cilincing bekerja sebagai nelayan perikanan tangkap dengan komoditas ut...

About Silki

Hi, Let me introduce myself, my name is Silki Anisa Hidayat. I am 21 years old. I was born in Bogor on 29th November 1998. I live in Depok. Currently, I’m studying as a sixth-semest er student in Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University. In addition to my study, I also learn to dive. More precisely, I learn to be a scientific diver. So I don't only dive to enjoy sea views but also to identify marine creatures like coral, fish, and macrobenthos. The information that I collect is used for scientific reports.  My hobby is photography, so I joined in two student organizations (Fisheries Diving Club (FDC-IPB) and Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA-IPB) to helping out with their communication and documentation work. I also could do underwater photography if needed. I want to be a marine conservationist someday and join marine or nature organizations like WCS (Wildlife Conservation Society), ...