Skip to main content

My Opinion for the impact of lockdown for marine and fisheries sector

"Membuat video opini tentang bagaimana pengaruh lock down pada alam, terutama di bidang kelautan dan perikanan. Apakah ada korelasi nya?"


Narasi :


Hallo kembali lagi bersama saya, Silki Anisa Hidayat. Kali ini kita bakal membahas tentang pengaruh lockdown terhadap alam, terutama dibidang perikanan dan kelautan.

Sudah lebih dari sebulan kita #StayAtHome, tentunya aktivitas-aktivitas yang biasa kita lakukan sebelum dikurangi demi mencegah terjadinya penularan COVID-19. Berbagai hal dilakukan agar kita tetap #WorkFromHome dan tetap produktif. Yap, mungkin yang orang-orang lakukan saat ini adalah mengerjakan pekerjaannya dirumah sembari buka laptop dan minum kopi.

Oke, kembali lagi ke topik.. disamping kita produktif di rumah, apa yang terjadi dengan alam ? Apakah pengaruh lockdown terhadap alam ? apakah terdapat korelasinya ?
Jika kita mengingat kembali dimasa-masa kita sibuk, apa saja sih aktivitas kita yang mempengaruhi perikanan dan kelautan ?

1. Penggunaan kendaraan bermotor
Aktivitas manusia menggunaakan kendaraan pada masa ini tentu berkurang. Tentunya mereka tidak punya alasan untuk keluar saat ini karena sedang lockdown kecuali memang dalam kondisi darurat. Berkurangnya penggunaan kendaraan membuat polusi menjadi berkurang. Uwaw, mungkin memang tidak terlalu signifikan ya tapi tahu kah kamu bahwa hal kecil seperti ini sebenarnya bisa mengurangi dampak terjadinya pengasaman laut. Kenapa bisa begitu ? karena laut lebih banyak menyerap emisi gas CO2 di atmosfer sehingga hal tersebut yang membuat terjadinya pengasaman laut.

2. Penggunaan plastik berkurang
karena orang-orang sudah jarang untuk keluar rumah tidak seperti sebelumnya. Setiap hari kita bisa menghasilkan berbagai plastik dari makanan, minuman dan lainnya. Meskipun mereka yang #DiRumahAja mungkin memesan makanan dan menggunakan plastik juga, tp penggunaan plastik nya tidak se signifikan seperti biasanya. Dampak dari plastik sudah sering kita lihat di berbagai media sosial. Hewan-hewan laut yang menjadi korbang karena mereka mengira plastik tersebut makanannya atau menjadikannya tempat tinggal. Plastik sulit terurai dan membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk benar-benar terurai.

3. Wisata laut
Sisi positifnya mungkin taman laut akan terhindar dari wisatawan nakal seperti vandalisme, buang sampah sembarangan, merusak karang, dan lainnya. Dari sisi negatifnya akan menurunkan pendapatan daerah atau negara karena sepi pengunjung.

4. Sektor budidaya perikanan
Pandemi COVID-19 cukup meresahkan para pembudidaya karena dikhawatirkan akan menurunkan produksi berbagai komoditas yang selama ini menjadi tulang punggung bagi Negara. 

5. Eksportir bahan baku perikanan
penurunan ekspor memang mulai terlihat karena konsumsi udang atau ikan di sejumlah negara tujuan ekspor mulai mengalami penurunan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan atau Tiongkok saat ini sudah membatasi jumlah impor, karena banyak restoran yang sudah tutup.

6. Jalur pengiriman produk melalui laut

terganggunya rantai pasok yang diakibatkan banyaknya wilayah perbatasan mengalami penutupan sementara. Oleh itu, pemerintah saat ini masih berusaha untuk terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menjamin lalu lintas suplai logistik dan sarana prasarana penunjang usaha bisa tetap lancar.

Pandemi COVID-19 yang saat ini sedang kita alami cukup berdampak juga terhadap perikanan dan kelautan. mari kita terus berdoa agar pandemi ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti biasa. Tetap jaga kesehatan dan tetap produktif.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Hello, welcome back ..my name is Silki. Let’s talk about the impact of lockdown, especially in the field of fisheries and marine.

Already more than one month we #StayAtHome, if we talk about activities that we usually do before COVID-19 comes, Various things are done so that we remain #WorkFromHome and remain productive.

Okay, back to the topic ... besides being productive at home, what happens with nature? What is the impact of lockdown to environment? is there any correlation?

1. Pollution decrease
Human activities using vehicles during this period are reduced. Of course they have no reason to come out except there’s emergency reason. The reduced of vehicles use makes pollution decrease. Uwaw, maybe it is too significant, but do you know it's a small thing that reduce the impact of ocean acidification. How? Because the ocean absorbs more CO2 gas emissions in the atmosphere, this makes it necessary to secure the sea.

2. The use of plastic is reduced
because people rarely leave the house like never before. Every day we can produce various plastics from food, drinks and others. Even though they may order food and use plastic as well, but the use of plastic is not as significant as usual. The impact of plastic has often been seen on various social media. animals that become victims because they think this plastic is their food or makes it a place to live. Plastic is difficult to decompose and needs more than 100 year to completely decompose.

3. Sea tourism
positive side is may be that the marine park will be secure from bad tourists from vandalism, littering, damaging corals, and others. negative side, it will reduce regional or state income because the visitors are decrease.

4. The aquaculture sector
The COVID-19 pandemic was quite troubling for aquaculture sector because it would reduce the production of various commodities which had been the backbone for the country.

5. Trade in fishery raw materials
The decline in exports is starting to be seen because the consumption of shrimp or fish in export destination countries began to decrease. Countries such as the United States, the European Union, and China now have important numbers, because many restaurants have closed.

6. Product shipping by sea
supply chain disruptions resulting from border areas are increasingly difficult. Therefore, the current government still needs to continue to coordinate with relevant parties to ensure that traffic supply of logistics and business supporting infrastructure facilities can remain safe.

The COVID-19 pandemic which we are currently discussing is quite good for fisheries and marine affairs. let us continue to pray that this pandemic will end soon and we can move on as usual. Stay healthy and stay productive.

Comments

Popular posts from this blog

#3 Diver corner : Macrobenthos identification methods

Pengambilan data makrobentos Hello gaess, welcome back to ma blogg uhuyyyy Oke udah lama gua gak nge post lagi di blog hehe.. jadi untuk post kali ini gua bakal membahas mengenai metode pengambilan data makrobentos. Hah? Makrobentos apaan tuh? Tenang dulu .. kita bakal bahas satu persatu jadi santuy aja ok? Jadi, untuk tutorial selanjutnya gua berencana untuk membuat tutorial yang mengarah ke scientific diver yaitu metode pengambilan data baik itu ikan, karang dan bentos. Nah, karena gua mengambil spesialisasi makrobentos maka untuk metode pertama yang kita bahas adalah makrobentos. Kalau ikan dan karang mungkin kalian udah pada kenal ya, tapi makrobentos itu apa sih? Kalau kita ngomongin makrobentos, mereka adalah hewan-hewan yang hidup didasar perairan baik itu sesil (menempel), merayap atau menguburkan diri mereka di substrat, karang, patahan karang dan bebatuan. Masih belum kebayang hewan-hewannya seperti apa ? coba kita lihat gambar berikut : I...

Kerang Hijau dan Laut Utara Ibukota

Kerang Hijau dan Laut Utara Ibu Kota oleh Silki Anisa Hidayat Pak Ci sedang membawa hasil tangkapan kerang hijaunya ke kapal Hidup menjadi seorang nelayan di negara kepulauan terbesar di dunia bukan menjadi suatu hal yang asing lagi. Mayoritas masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir bekerja sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Indonesia sendiri dikenal memiliki sumberdaya hayati laut yang melimpah. Berbagai macam cara dimanfaatkan masyarakat baik dari perikanan tangkap hingga perikanan budidaya. Pemanfaatan sumberdaya hayati laut oleh masyarakat pesisir tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pelosok. Ditengah hiruk pikuk ibukota, masyarakat yang tinggal di pesisir utara DKI Jakarta pun hingga saat ini masih bertahan hidup bergantung dengan sumberdaya laut Jakarta. Kecamatan Cilincing menjadi salah satu tempat tinggal bagi masyarakat pesisir utara Jakarta. Mayoritas masyarakat di Cilincing bekerja sebagai nelayan perikanan tangkap dengan komoditas ut...

About Silki

Hi, Let me introduce myself, my name is Silki Anisa Hidayat. I am 21 years old. I was born in Bogor on 29th November 1998. I live in Depok. Currently, I’m studying as a sixth-semest er student in Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University. In addition to my study, I also learn to dive. More precisely, I learn to be a scientific diver. So I don't only dive to enjoy sea views but also to identify marine creatures like coral, fish, and macrobenthos. The information that I collect is used for scientific reports.  My hobby is photography, so I joined in two student organizations (Fisheries Diving Club (FDC-IPB) and Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA-IPB) to helping out with their communication and documentation work. I also could do underwater photography if needed. I want to be a marine conservationist someday and join marine or nature organizations like WCS (Wildlife Conservation Society), ...