Yeyyy... Halooo semuaaa..
Oke blog kali ini bakal ngomongin soal hasil sharing sayaa dengan bang Rama yeyy..
Sebenernya untuk sharing bulan Februari kali ini saya gak via concall, jadi cuman sekedar nanya-nanya aja ke bang Rama via Whatsapp heuuu I'm so sorry :(
But.. menurut saya sharing kali ini penting banget bagi sayaa karena mengenai penelitian hehehe.. Padahal masih mahasiswa semester 6 wkwkwk tapi udah mikirin penelitian hehe..
Jadi, untuk ITK terutama mahasiswa semester 6 sudah dianjurkan untuk mencari atau menyusun topik penelitian nya masing-masing, setidaknya sudah tau mau neliti apa dan siapa dosbing yang bakal ngebimbing untuk penelitiannya
Yap....hal itu dilakukan agar pas semester 7 kita bisa langsung kelapang dan nyusun proposal. Terus semester 8 bisa langsung seminar dan luluss.... yeyyyy...
Okk, sebenarnya saya masih rada-rada labil sih mau ambil apaa. Awalnya saya ingin mengambil DNA yang berkaitan dengan makrobenthos.. Pas sharing-sharing dengan beberapa kating dan para expert expert kelautan, sayaa mulai melirik sponge. boleh juga nih DNA Sponge hehehe.. dan saya kepikiran kalau bang Rama saat ini meneliti sponge hehe.. jadilah saya bertanya ke bang Rama..
Jadi, saya bertanya kira-kira kalau meneliti DNA Sponge tuh kek gimana sihh.. setelah bertanya ternyata bang Rama sendiri gak meneliti DNA sponge :( tapi bang Rama ngasih saran sih kalau DNA Sponge terutama itu cukup sulit diteliti, apalagi untuk identifikasinya. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, spesies sponge yang sudah terdeskripsi ada sekitar 9.000, dan 10.000 lainnya masih belum terdeskripsi. Artinya kalau misalnya saya men-sekuens DNA sponge trus di blast ke gen banks bakal susah banget menemukan spesies tersebut dan susah untuk 'match'nya. Hadeuu iyaa juga sih soalnya juga pernah sharing ama beberapa dosen katanya memang sample sponge nya sudah ada cuman susah untuk diteliti. Mungkin penyebabnya seperti yang dikatakan bang Rama heuu :(
Bang Rama pun menambahkan kalau DNA or Genetics sequencing is just a tool. Yang terpenting adalah pertanyaan apa yang ingin saya jawab. Maksudnya adalah isu atau masalah apa yang saya ingin jawab agar mendapatkan solusi terhadap masalah tersebut. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan adalah langsung lompat ke teknis apa yang mau dikerjakan, bukan menyelesaikan pertanyaan penelitian apa yang mau dijawab.
Sebenernya saya sendiri punya 2 opsi untuk rencana penelitian saya selain DNA sponge yaitu mikroplastik. Awalnya saya tertarik dengan mikroplastik karena dari makanan seafood *padahal gak semua seafood yang saya suka apalagi ikan heuuu... Seperti yang kita tahu bahwa banyak orang-orang yang tidak sadar akan lingkungan membuang sampah sembarangan, baik itu didarat maupun di sungai. Pada akhirnya sungai akan berakhir ke laut dan membawa sampah-sampah tersebut. Ok, kalau berbicara soal Marine debris dia masih tampak dengan mata kita ya gak.. tapi kalo Mikroplastik ? Kalian tahu bahwa plastik memang tidak dapat hancur dalam waktu yang cukup lama. Plastik-plastik yang selama ini terpapar oleh sinar matahari lama-lama akan terurai menjadi bagian-bagian mikro. yaa itulah mikroplastik. Saya coba sampaikan apa yang menjadi ketertarikan saya terhadap mikroplastik tersebut. Ukurannya kecil tersebut memungkinkan mikroplastik tersebut termakan oleh biota-biota laut yang hidup didalamnya. Dan tahukah kalian bakal berakhir ke siapa? ya ke kita sendiri. Biota-biota laut ekonomis penting seperti kepiting, lobster, kerang-kerangan terutama yang filter feeder yang tidak sengaja menyerap mikroplastik tersebut akan berakhir ke kita juga. Itu pandangan saya terhadap masalah mikroplastik tersebut. Saya sampaikan kepada bang Rama dan bang Rama memang selalu memberikan solusi terbaik hehee.
Dia menyarankan saya untuk memulai nya dengan "Research Question", mau itu ttg DNA sponges ataupun Mikroplastik, dengan metode apa yg akan dipakai, yang penting jelas apa yg mau saya jawab. Research Question itu sejenis pertanyaan yang simpel. kita dapat memulainya dengan kata tanya seperti apakah, bagaimana, kenapa, yaa semacam itu. Jika research questionnya sudah jelas baru deh kepikiran untuk menggunakan metode apa.
Selain Research Question, bang rama juga menjelaskan perihal dosen pembimbing penelitian. katanya kita lebih baik bertemu dengan dosen yang cocok untuk diajak brainstorming dengan saya. Targetnya adalah agar saya mendapatkan research question tersebut. karena biasanya dosen2 bakal lebih tahu tuh 'gap' pengetahuan di bidang itu. setelah mendapatkan research questionnya. barulah saya mencari dosen yang dapat menguasai 'tool'nya. dosen tsb akan menjadi pembimbing kedua.
Intinya :
Pembimbing utama sebagai pakar di subjek penelitian
Pembimbing kedua yang pakar dengan tool penelitian untuk menjawab research question
subjek penelitian seperti sponge, coral reef, seagrass, dan lainnya
sedangkan toolnya adalah akustik, GIS, genetik dan lainnya.
Yappp.. itu dia hasil sharing saya dengan bang Rama pada bulan Februari hehe.. bukan ke fotografinya sih yaa tapi lebih ke penelitian sayaa...Meskipun begitu bang Rama tetep solutif banget kalo soal sharing-sharing. bukan cuman soal fotografi aja tapi juga tentang akademik.
Saya juga sering banget sih nnya random gitu ke bang Rama hehe,, I sorry :( but terimakasihh bang Rama telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya hehe.
Jangan lupa ttp stay tune untuk hasil sharing di bulan Maret yaaa..
Byee byeee :D
Oke blog kali ini bakal ngomongin soal hasil sharing sayaa dengan bang Rama yeyy..
Sebenernya untuk sharing bulan Februari kali ini saya gak via concall, jadi cuman sekedar nanya-nanya aja ke bang Rama via Whatsapp heuuu I'm so sorry :(
But.. menurut saya sharing kali ini penting banget bagi sayaa karena mengenai penelitian hehehe.. Padahal masih mahasiswa semester 6 wkwkwk tapi udah mikirin penelitian hehe..
Jadi, untuk ITK terutama mahasiswa semester 6 sudah dianjurkan untuk mencari atau menyusun topik penelitian nya masing-masing, setidaknya sudah tau mau neliti apa dan siapa dosbing yang bakal ngebimbing untuk penelitiannya
Yap....hal itu dilakukan agar pas semester 7 kita bisa langsung kelapang dan nyusun proposal. Terus semester 8 bisa langsung seminar dan luluss.... yeyyyy...
Okk, sebenarnya saya masih rada-rada labil sih mau ambil apaa. Awalnya saya ingin mengambil DNA yang berkaitan dengan makrobenthos.. Pas sharing-sharing dengan beberapa kating dan para expert expert kelautan, sayaa mulai melirik sponge. boleh juga nih DNA Sponge hehehe.. dan saya kepikiran kalau bang Rama saat ini meneliti sponge hehe.. jadilah saya bertanya ke bang Rama..
Jadi, saya bertanya kira-kira kalau meneliti DNA Sponge tuh kek gimana sihh.. setelah bertanya ternyata bang Rama sendiri gak meneliti DNA sponge :( tapi bang Rama ngasih saran sih kalau DNA Sponge terutama itu cukup sulit diteliti, apalagi untuk identifikasinya. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, spesies sponge yang sudah terdeskripsi ada sekitar 9.000, dan 10.000 lainnya masih belum terdeskripsi. Artinya kalau misalnya saya men-sekuens DNA sponge trus di blast ke gen banks bakal susah banget menemukan spesies tersebut dan susah untuk 'match'nya. Hadeuu iyaa juga sih soalnya juga pernah sharing ama beberapa dosen katanya memang sample sponge nya sudah ada cuman susah untuk diteliti. Mungkin penyebabnya seperti yang dikatakan bang Rama heuu :(
Bang Rama pun menambahkan kalau DNA or Genetics sequencing is just a tool. Yang terpenting adalah pertanyaan apa yang ingin saya jawab. Maksudnya adalah isu atau masalah apa yang saya ingin jawab agar mendapatkan solusi terhadap masalah tersebut. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan adalah langsung lompat ke teknis apa yang mau dikerjakan, bukan menyelesaikan pertanyaan penelitian apa yang mau dijawab.
Sebenernya saya sendiri punya 2 opsi untuk rencana penelitian saya selain DNA sponge yaitu mikroplastik. Awalnya saya tertarik dengan mikroplastik karena dari makanan seafood *padahal gak semua seafood yang saya suka apalagi ikan heuuu... Seperti yang kita tahu bahwa banyak orang-orang yang tidak sadar akan lingkungan membuang sampah sembarangan, baik itu didarat maupun di sungai. Pada akhirnya sungai akan berakhir ke laut dan membawa sampah-sampah tersebut. Ok, kalau berbicara soal Marine debris dia masih tampak dengan mata kita ya gak.. tapi kalo Mikroplastik ? Kalian tahu bahwa plastik memang tidak dapat hancur dalam waktu yang cukup lama. Plastik-plastik yang selama ini terpapar oleh sinar matahari lama-lama akan terurai menjadi bagian-bagian mikro. yaa itulah mikroplastik. Saya coba sampaikan apa yang menjadi ketertarikan saya terhadap mikroplastik tersebut. Ukurannya kecil tersebut memungkinkan mikroplastik tersebut termakan oleh biota-biota laut yang hidup didalamnya. Dan tahukah kalian bakal berakhir ke siapa? ya ke kita sendiri. Biota-biota laut ekonomis penting seperti kepiting, lobster, kerang-kerangan terutama yang filter feeder yang tidak sengaja menyerap mikroplastik tersebut akan berakhir ke kita juga. Itu pandangan saya terhadap masalah mikroplastik tersebut. Saya sampaikan kepada bang Rama dan bang Rama memang selalu memberikan solusi terbaik hehee.
Dia menyarankan saya untuk memulai nya dengan "Research Question", mau itu ttg DNA sponges ataupun Mikroplastik, dengan metode apa yg akan dipakai, yang penting jelas apa yg mau saya jawab. Research Question itu sejenis pertanyaan yang simpel. kita dapat memulainya dengan kata tanya seperti apakah, bagaimana, kenapa, yaa semacam itu. Jika research questionnya sudah jelas baru deh kepikiran untuk menggunakan metode apa.
Selain Research Question, bang rama juga menjelaskan perihal dosen pembimbing penelitian. katanya kita lebih baik bertemu dengan dosen yang cocok untuk diajak brainstorming dengan saya. Targetnya adalah agar saya mendapatkan research question tersebut. karena biasanya dosen2 bakal lebih tahu tuh 'gap' pengetahuan di bidang itu. setelah mendapatkan research questionnya. barulah saya mencari dosen yang dapat menguasai 'tool'nya. dosen tsb akan menjadi pembimbing kedua.
Intinya :
Pembimbing utama sebagai pakar di subjek penelitian
Pembimbing kedua yang pakar dengan tool penelitian untuk menjawab research question
subjek penelitian seperti sponge, coral reef, seagrass, dan lainnya
sedangkan toolnya adalah akustik, GIS, genetik dan lainnya.
Yappp.. itu dia hasil sharing saya dengan bang Rama pada bulan Februari hehe.. bukan ke fotografinya sih yaa tapi lebih ke penelitian sayaa...Meskipun begitu bang Rama tetep solutif banget kalo soal sharing-sharing. bukan cuman soal fotografi aja tapi juga tentang akademik.
Saya juga sering banget sih nnya random gitu ke bang Rama hehe,, I sorry :( but terimakasihh bang Rama telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya hehe.
Jangan lupa ttp stay tune untuk hasil sharing di bulan Maret yaaa..
Byee byeee :D
Comments
Post a Comment